Iman adalah labil. Ia dapat naik atau turun (al imanu yazidu wa
yankus). Secara prinsip, iman dapat naik bersamaan dengan bertambahnya
ketaatan kepada Allah SWT. Sebaliknya, iman dapat turun bersamaan dengan
semakin berkurangnya ketaatan kepada Allah SWT (banyak maksiat).
Lalu
bagaimana iman agar selalu meningkat, paling tidak supaya tidak turun
secara permanen? Disini ada beberapa kiat yang dapat dilakukan:
1. Melaksanakan ibadah wajib.
Tidak mungkin iman dapat
meningkat tanpa melaksanakan ibadah yang diwajibkan di dalam Islam
secara rutin. Bohong kalau ada seorang muslim yang berkata imannya
meningkat, tetapi setelah kita tilik lebih jauh ternyata ibadah wajibnya
jebol. Mungkin itu hanya sugesti yang datang dari syetan supaya kita
merasa beriman tanpa perlu melaksanakan ibadah wajib. Yang termasuk
ibadah wajib dalam Islam adalah apa yang disebut dalam rukun Islam,
yaitu sholat lima waktu, shaum di bulan Ramadhan, zakat dan naik haji
jika mampu.
2. Menambah ibadah sunnah.
Jika iman ingin lebih mantap lagi,
sebaiknya kita juga melakukan ibadah sunnah yang merupakan ibadah
tambahan (nafilah) dalam Islam. Ibadah sunnah itu banyak, antara lain :
membaca Al Qur’an, sholat dhuha, sholat tahajjud, infaq, shaum sunnah,
bersedekah, dan lain sebagainya. Lakukankanlah dengan rutin walau
sedikit daripada sekaligus tetapi jarang. “Amal yang disukai Allah
adalah amal yang rutin walau sedikit” (HR. Muslim). Untuk menjaga
rutinitas obadah sunnah sebaiknya Anda membuat catatan tentang ibadah
yang sudah dan belum dilakukan dalam setiap hari. Insya Allah dengan
rutinitas ibadah sunnah, iman kita akan selalu prima.
3. Menjaga panca indera dari godaan buruk
Hal lain yang perlu
dilakukan jika ingin manjaga iman adalah menjaga panca indera dari
pengaruh yang buruk. Menjaga mata dari melihat hal-hal yang dilarang
Allah SWT, menjaga telinga dari mendengar kata-kata yang buruk, menjaga
mulut dari berkata dusta dan keji, serta menjaga anggota tubuh dari
melakukan hal-hal yang dilarang Allah SWT. Khusus untuk mata, inilah
pintu masuk yang paling mudah merusak hati. Pepatah mengatakan, “Dari
mata turun ke hati”. Itulah sebabnya Allah menurunkan ayat khusus agar
kita menjaga pandangan kita (hanya memandang yang baik dan halal saja).
“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga
pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian lebih suci bagi
mereka. Sungguh Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (QS. 24 :
30).
4. Menjauhi lingkungan yang buruk
Untuk meningkatkan iman,
maka jangan bergaul dengan teman-teman yang tidak mengajak kita ke arah
kebaikan. Yang lalai dari mengingatkan kita tentang Allah dan ajaran-Nya
(Islam). Jangan tergoda untuk bergaul dengan orang-orang yang lalai
dari mengingat Allah, walau mereka kaya, tenar dan keren. Sebagian
anak-anak muda ada yang tidak begitu sensitif dengan akhlak teman-teman
sepergaulannya. Yang dilihat dari temannya hanyalah populeritas,
kekayaan atau kecantikan temannya. Hal ini adalah salah dan
menjerumuskan kita. Nabi saw pernah mengingatkan kita, barangsiapa
bergaul dengan tukang api, maka kita akan terkena percikannya.
Sebaliknya, barang siapa bergaul dengan pedagang minyak wangi, maka kita
akan terkena harumnya. Pepatah lain mengatakan, “Jika kita ingin
melihat kemuliaan seseorang, lihatlah siapa teman-temannya”.
5. Membaca buku-buku Islam
Cara lain untuk meningkatkan iman
adalah banyak membaca buku-buku Islam, terutama buku Islam tentang
tazkiyatun nafs (kebersihan hati) seperti buku-buku sufi, sejarah hidup
Nabi Muhammad saw, cerita-cerita penuh hikmah, dan lain-lain. Bacalah
buku Islam secara rutin dan terjadwal. Jangan pernah abai untuk membaca
buku-buku Islam secara rutin. Kalau perlu, kita mempunyai perpustakaan
pribadi yang membuat kita lebih mudah membaca buku-buku Islam sesuai
dengan keperluan.
6. Mengikuti pengajian
Hal yang penting dilakukan juga untuk
menjaga iman selalu prima adalah menghadiri pengajian secara rutin.
Pengajian disini maksudnya adalah belajar agama (aqidah, akhlaq, ibadah,
fiqih, dan lain-lain), bukan sekedar belajar membaca Al Qur’an.
Sebaiknya setiap muslim memiliki pengajian tetap yang dikunjungi secara
rutin. Salah satu perbedaan umat dahulu dan kini adalah umat Islam
terdahulu (salaf) mempunyai kebiasaan ngaji. Bahkan mereka merasa aib
jika absen dari pengajian. Sebaliknya umat Islam sekarang tidak lagi
suka dengan pengajian. Ikut pengajian tidak lagi menjadi agenda
prioritas dalam jadwal waktu mereka. Kalau ada waktu kosong baru mereka
ngaji. Bukan sebaliknya, berani mengorbankan acara lain demi mengikuti
pengajian secara rutin. Faedah ikut pengajian sangat banyak. Diantaranya
seperti yang disabdakan Nabi Muhammad saw, “Tidak ada suatu kaum yang
menghadiri majelis zikir (pengajian) kecuali malaikat akan
mengelilinginya (selama berada di dalam mejelis), dilingkupi oleh
rahmat-Nya, diturunkan ketenangan (ke dalam hatinya), dan disebut-sebut
namanya oleh Allah SWT di hadapan makhluk-makhluk langit”.
Demikian masukan dari saya, semoga bermanfaat untuk Ananda dan untuk siapa saja yang ingin meningkatkan iman.
Salam Berkah!,
(Satria Hadi Lubis)
Tulisan di atas dikutip dari http://www.eramuslim.com/konsultasi/motivasi/naik-turunnya-iman.htm
Tag:
Money, Adsense, Health, MBA, Scholarship, Online, Uang, Internet,
Software, Computer, Game, Bussines, Forex, Tradding, Adwords
kalo iman sedang lemah, maka perlu bwt usaha utk meningkatkan iman, yaitu: aktsiru min quli laa ilaha illallah. perbanyak dakwah tentang kebesaran dan kehebatan Allah SWT.
BalasHapusSubhanallah. Mksh syeikh .:D
Hapus